
Bali is a home. Bali is heaven. Bali is a mother. Bali is everything. Sekali lagi, menginjakkan kaki di Bali tak perlu rencana matang. Tak perlu banyak uang saku, terlebih cuti yang panjang. Sekali perasaan rindu rumah datang, secepat itu untuk khilaf beli tiket dan landing di Pulau Dewata. Selain merasa pulang, Bali adalah tempat paling nyaman dan menyenangkan untuk staycation. Di antara ribuan opsi menarik, saya menjatuhkan pilihan pada Taman Nauli Canggu.
Kenapa Canggu?

Ini bukan kali pertama memilih Canggu saat staycation di Bali. Pulau surgawi ini seakan paket lengkap. Ingin menyepi dan kembali ke alam, maka saya akan pulang ke Ubud. Namun, saat ingin mencoba suasana baru, bertemu dengan banyak teman asing, namun tetap berada di lingkungan dengan kepadatan yang waras, maka Canggu adalah jawabannya.
Canggu cukup ramah. Masih agak santai, namun tak terlalu jauh jika ingin ke pusat Seminyak. Malam hari, tetap bertemu dengan hijau dan matahari ala Bali yang otentik.
Taman Nauli Canggu

Saya selalu membutuhkan waktu yang tak sedikit untuk jalan-jalan di laman Online Travel Agent. Memilih tempat menginap untuk staycation, sama hati-hatinya seperti memilih teman kencan. Salah pilih, semalaman tidak akan bisa tidur tenang. Kesal setengah mati karena tujuan utama, yaitu pulang ke pelukan Ibu Dewata tidak seindah bayangan.
Taman Nauli Canggu langsung menarik perhatian saya. Apalagi kalau bukan pepohonan hijau, semi outdoor bathroom, dan kayu-kayu sebagai desain utamanya? And yes, I did the right thing to pick Taman Nauli sebagai lokasi staycation kali ini.
Ramah Lingkungan

Ramah lingkungan menjadi tagline utama akomodasi Bali yang satu ini. Taman Nauli berupa pondok-pondok kecil yang terbuat dari kayu. Lobby, restoran, juga kamarnya terpisah satu sama lain. Kamu akan terasa seperti di resort yang punya area private.
Saya sampai pukul 10 malam karena mengambil flight after office. Ada lahan parkir luas, dan saya harus menaiki sedikit tangga untuk berada di dataran yang lebih tinggi di mana lobby dan restoran berada.

Sebuah kelapa mini dingin menyambut saya sebagai welcome drink. Dengan sigap, satu karyawan mengurus check in, lalu mengantar saya ke kamar. Meski dalam keadaan gelap, suasananya terasa sangat asri. Jadi nggak sabar bagaimana penampakannya saat pagi.
Kayu di Mana-mana

Akomodasi unik selalu berhasil menarik perhatian saya. Desain kayu atau rustic menjadi salah satu gaya favorit. Taman Nauli Canggu menyediakan beberapa kamar dengan kayu sebagai bahan utamanya. Kamar saya terletak di lantai dua. Saya harus berjalan sekitar 100 meter dari lobby hingga sampai di bangunan kayu besar.


Selain kayu, terlihat beberapa hiasan klasik yang makin menegaskan gaya rustic yang dianut. Terlihat dari lampu tinggi, juga karpet di lorong kamar.

Setelah masuk, saya dibuat takjub. Kamarnya cukup luas. Kayu di mana-mana. Ada meja dan kursi, juga lemari kecil untuk tas dan bawaan. Satu lagi yang paling menarik perhatian saya, yaitu tempat tidurnya yang super klasik. Mirip punya nenek, lengkap dengan tirainya. Duh, romantis, ya.

Kamar Mandi yang Menggemaskan

Selain desain hotel, kamar mandi selalu mendapat perhatian khusus dari saya. Saya sadar diri, mandi adalah kegiatan yang paling membuang waktu. Saya malas luar biasa untuk urusan yang satu ini. Staycation adalah salah satu cara agar saya bisa membayar semua hutang mandi dengan berlama-lama di bawah shower air panas, atau berendam sambil membaca.

Saya melihat kamar mandi Taman Nauli dengan desain semi outdoor di salah satu online travel agent. Dengan shower menghadap ladang pandan. Ya, kamu tidak salah baca, ladang yang penuh dengan tanaman pandan raksasa. Sayangnya, karena saya mendapat kamar di lantai dua, kamar mandi di kamar saya tidak terbuka. Namun, tenang saja, masih sangat menggemaskan.


Dua pintu besar dari kayu menjadi pembatas antara ruang tidur dan kamar mandi. Tersedia dua bathrobe dengan cermin raksasa. Selain wastafel dari batu, terlihat area shower pun menggunakan batu-batu sebagai alasnya. Serasa mandi di hutan, gitu.

Tersedia sabun, shampoo, dan conditioner di botol-botol kaca. Perlu diingat, Taman Nauli Canggu tidak menyediakan amenities sekali pakai, seperti sikat gigi, ya. Namun, kamu bisa membelinya di lobby dan membawanya pulang.
Eco Lodge, artinya Tanpa Elektronik
Ya benar, tanpa elektronik. Tenang saja, Taman Nauli Canggu masih menyediakan pendingin ruangan, kok. Saya juga bisa meminjam hairdryer yang akan diantar ke kamar. Namun, jangan mencari televisi, ya. Tidak ada. Air mineral pun terlihat disediakan dalam botol kaca yang bisa direfill. Jadi, bukan sekali pakai lalu berpotensi menjadi sampah.

Sebagai gantinya, Taman Nauli menyediakan beberapa buku di kamar. Di luar dugaan, ternyata bisa juga bercanda, cuddling, dan ngobrol manja sambil baca ATLAS. Silly? No, this is the most romantic thing that happened to us. Hahaha, I will remember these scene everytime i saw an ATLAS.
Healthy Food

Sesuai dengan taglinenya, Ramah Lingkungan, Taman Nauli Canggu juga hanya menyediakan makanan yang ramah kesehatan. Breakfast a la carte, dengan menu yang bisa dipesan sesuai selera. Di hari pertama, saya memesan nasi goreng dan soto. Surprise, semua makanan yang datang menggunakan nasi merah. Karena sehat, jelas tak menggunakan msg atau penyedap rasa. Jadi jangan harap ada rasa nampol, ya. Hari kedua, saya hanya memesan fruit bowl dan segelas jus.


Restorannya berlokasi di dekat lobby. Masih dengan kayu di mana-mana, dan kursi nyaman seperti di rumah sendiri. Saya juga melihat sanggar untuk yoga saat berjalan dari kamar ke resto. Ternyata, Taman Nauli Canggu juga menyediakan kelas yoga yang bisa diikuti tanpa harus menginap.


Sayangnya, saya tak sempat keliling tempat ini dan melihat area poolnya. But, over all Taman Nauli Canggu cukup cantik dan mampu memberikan kesempatan untuk merasakan pengalaman unik lainnya saat staycation.

Keuntungan Staycation di Taman Nauli:
- Hawa adem, pepohonan di mana-mana
- Desain cantik, dengan bahan utama kayu
- Wifi soo okay
- Lokasi strategis dan bisa dijemput/dijangkau taksi online
- Harga sudah termasuk sarapan
Not so okay dari Taman Nauli:
- Butuh beberapa menit untuk shower air panas (but the shower is okay, best!)
- Not really like healthy food (me, I mean)
- Terlalu romantis untuk dinikmati sendirian, you will need a partner to enjoy the ambience
Biasanya memang nggak pernah order dua malam untuk sekali staycation. Namun, kali ini, atas permintaan paduka, saya hanya stay di Taman Nauli Canggu. Kalau ditawari menginap di sini lagi? I don’t think so. I better try another cute accommodation at Canggu. Atau kembali pulang ke Ubud dan mengulang staycation di Puri Bunga Resort.
Bagaimana, adakah ada tempat menginap lucu yang bisa saya coba lagi? Lets share your best experience!! See you at next review!!
Taman Nauli Canggu
Jl. Raya Canggu No. 176, Br. Anyar Kaja, Tibubenenng, Kuta Utara, 80361 Bali
Rate: IDR 750K/night at Garden View Room with Breakfast
3,5/5
Halo mbak, nemu blog mbaknya karena lagi hunting hotel untuk trip ke bali hehe dan suka sama isi blognya. Tapi sayang Puri Bunga sedang di renovasi mbak, jadi tutup deh skrg 😦
Halooo Iqbal, salam kenal yaa
Waah, sayang sekali. Padahal itu termasuk hotel yg kasih banyak surpriseee. Jd nggak sabar cobain versi barunya nanti deh.
Kalo memang staynya di daerah Ubud, masih ada Umah Oshi dan Sapulidi Ubud yang juga wow bangeeeeet
Hi, such a great blog, thank you for sharing and i cant wait to read some more. Thanks again